Blogger Demak

Blog ini dibuat untuk E-Learning, Edukasi, Bisnis dan Hiburan

Hubungan Perdagangan Indonesia – Suriname


Hubungan Perdagangan Indonesia-Suriname

Hubungan perdagangan antara Indonesia dan Suriname menurut Biro Pusat Statistik ke dua negara, paling tinggi sekitar US$ 5 juta (tahun 2000). Namun, apabila dikaitkan dengan jumlah penduduk Suriname yang kurang dari setengah juta orang, nilai perdagangan antara ke dua negara cukup signifikan.
Hubungan perdagangan ke dua negara masih dihadapkan pada berbagai hambatan, diantaranya masih kurangnya kontak langsung antar pengusaha Indonesia-Suriname, jauhnya jarak, belum adanya hubungan pelayaran langsung, dan adanya saingan dari negara-negara di kawasan Karibia, Amerika Selatan, Afrika,dan Asia (terutama Jepang, Cina, India). Biasanya para pengusaha Suriname melakukan kontak dagang langsung ke Indonesia sambil memanfaatkan masa liburan.
Sementara itu, investasi Suriname ke Indonesia masih belum memungkinkan. Lebih dimungkinkan adalah
investasi Indonesia ke Suriname, terutama di bidang perkayuan. Satu-satunya investasi Indonesia adalah di bidang kehutanan oleh NV Musa Indo Suriname sejak tahun 1992. Namun sejak tahun 2001 terhenti karena kehabisan dana.
Komoditi ekspor Indonesia ke Suriname adalah tekstil, pakaian jadi, furniture, peralatan rumah tangga, peralatan plastik, sepatu, makanan, bumbu, dan alat musik. Sedangkan dari Suriname berupa pupuk dalam
bentuk crude, buah-buahan segar dan kering.
Peluang untuk meningkatkan Hubungan perdagangan ke dua negara adalah usaha makanan khas Indonesia (Jawa) yang cukup baik. Ada fanatisme kalangan Suriname keturunan Jawa terhadap produk Indonesia. Pangsa pasar tradisional produk Indonesia masih cukup besar.
Ada keinginan mengambil tenaga kerja asal Indonesia, yang dipandang cukup rajin dan tidak banyak
menuntut. Suriname merupakan negara anggota CARICOM yang penting, dan memiliki kedudukan strategis dalam pemasaran produk Indonesia di kawasan Karibia. Posisi negara ini menjadi lebih penting mengingat masih banyak produk Indonesia yang masuk ke kawasan Karibia melalui negara ketiga.
Sebagai tindak lanjut dari salah satu kesepakatan yang dicapai pada Sidang I Komisi Bersama Indonesia-Suriname di bidang budidaya perikanan, pada akhir Maret 2004, Indonesia telah mengirim seorang tenaga ahli perikanan Syaifuridjal M.Ed (Departemen Kelautan dan Perikanan) untuk memberikan
pelatihan budidaya ikan air tawar, khususnya ikan gurame, di Suriname.

Untuk berlangganan Artikel Terbaru, ketik alamat emailmu dibawah ini :

Artikel Dari Qomar Alkhustomy

Previous
Next Post »
 
Template By Kunci Dunia
Back To Top