
Hubungan Kerjasama Bilateral Indonesia-Singapura
Indonesia dan Singapura kembali membahas berbagai isu pending dan menjajagi potensi kerjasama kedua negara. Pembahasan tersebut dilakukan pada pertemuan bilateral Menteri Luar Negeri RI Marty M. Natalegawa dengan Menteri Luar Negeri Singapura, K Shanmugam, di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri.
“Hubungan kedua negara berjalan sangat erat, solid” jelas Menlu RI saat konferensi pers bersama Menlu Singapura seusai pertemuan bilateral. Keeratan kedua negara antara lain tercermin dengan banyak nya instrumen kerjasama, seperti frekuensi pertemuan para pejabat kedua pihak atau adanya kelompok-kelompok kerja yang terus mengidentifikasi peluang kerjasama.
Sebagaimana dilansir oleh press release dari Dit. Astimas, pertemuan bilateral tersebut membahas mengenai perkembangan hubungan bilateral antara RI dan Singapura, khususnya tindak lanjut dari Leaders Retreat bulan Mei 2010 dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya.
Kedua Menlu juga membahas berbagai outstanding issues, antara lain mengenai pentingnya mempercepat penyelesaian perundingan batas maritim kedua negara di sebelah timur Selat Singapura (antara Batam – Changi) yang masih belum ditetapkan.
Terkait dengan Perjanjian Ekstradisi dan Defense Cooperation Agreement, Menlu RI menginformasikan Singapura bahwa pemri telah memulai kembali proses komunikasi informal dengan parlemen untuk mengkaji kembali dan menjajagi langkah-langkah yang mungkin dilakukan ke depan.
Selain membahas mengenai kerjasama bilateral, kedua Menlu juga saling berbagi pandangan mengenai kerjasama kedua negara pada isu-isu regional khususnya ASEAN dan masalah-masalah global. “Singapura kembali menyatakan dukungannya untuk visi Indonesia dalam keketuaannya di ASEAN, tahun ini” ujar Menlu Shanmugam.
Pertemuan ini dilaksanakan pada kunjungan Menteri Luar Negeri Singapura ke Indonesia 23-25 Juni 2011. Kunjungannya tersebut merupakan kunjungan perkenalan K. Shanmugam sebagai Menteri Luar Negeri Singapura, yang baru ditunjuk sebagai Menteri Luar Negeri Singapura pada bulan Mei 2011. Selain bertemua dengan Menlu RI, Menlu Shanmugam juga dijadwalkan melakukan pertemuan kehormatan (courtessy call) dengan Presiden RI.
“Hubungan kedua negara berjalan sangat erat, solid” jelas Menlu RI saat konferensi pers bersama Menlu Singapura seusai pertemuan bilateral. Keeratan kedua negara antara lain tercermin dengan banyak nya instrumen kerjasama, seperti frekuensi pertemuan para pejabat kedua pihak atau adanya kelompok-kelompok kerja yang terus mengidentifikasi peluang kerjasama.
Sebagaimana dilansir oleh press release dari Dit. Astimas, pertemuan bilateral tersebut membahas mengenai perkembangan hubungan bilateral antara RI dan Singapura, khususnya tindak lanjut dari Leaders Retreat bulan Mei 2010 dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya.
Kedua Menlu juga membahas berbagai outstanding issues, antara lain mengenai pentingnya mempercepat penyelesaian perundingan batas maritim kedua negara di sebelah timur Selat Singapura (antara Batam – Changi) yang masih belum ditetapkan.
Terkait dengan Perjanjian Ekstradisi dan Defense Cooperation Agreement, Menlu RI menginformasikan Singapura bahwa pemri telah memulai kembali proses komunikasi informal dengan parlemen untuk mengkaji kembali dan menjajagi langkah-langkah yang mungkin dilakukan ke depan.
Selain membahas mengenai kerjasama bilateral, kedua Menlu juga saling berbagi pandangan mengenai kerjasama kedua negara pada isu-isu regional khususnya ASEAN dan masalah-masalah global. “Singapura kembali menyatakan dukungannya untuk visi Indonesia dalam keketuaannya di ASEAN, tahun ini” ujar Menlu Shanmugam.
Pertemuan ini dilaksanakan pada kunjungan Menteri Luar Negeri Singapura ke Indonesia 23-25 Juni 2011. Kunjungannya tersebut merupakan kunjungan perkenalan K. Shanmugam sebagai Menteri Luar Negeri Singapura, yang baru ditunjuk sebagai Menteri Luar Negeri Singapura pada bulan Mei 2011. Selain bertemua dengan Menlu RI, Menlu Shanmugam juga dijadwalkan melakukan pertemuan kehormatan (courtessy call) dengan Presiden RI.