Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek proyek normalisasi Sungai Cabean di Kabupaten Demak, Rabu (18/10/2017).
Gubernur memastikan bahwa proyek yang dikerjakan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana itu terus berjalan dan berfungsi mengurangi banjir di Kabupaten Demak.
"Ini bagian antisipasi banjir. Kita coba. Sungai Cabean ini sudah lama sekali masyarakat merindukan perbaikan, ini kita bicara dengan Pak menteri lalu direspons, dan BBWS yang mengerjakan," kata Ganjar, seusai meninjau sungai itu.
Sungai Cabean sendiri menjadi salah satu faktor penyebab banjir tahunan di Kabupaten Demak. Beberapa titik di Kecamatan Karangawen, Kecamatan Guntur dan Sayung kerap menerima limpahan air bah ke pemukiman penduduk.
Daerah rawan banjir misalnya di Desa Rejosari, Sugihmanik, lalu Desa Sidorejo Kecamatan Karangawen. Desa lain juga menjadi rawan banjir akibat meluapnya sungai Cabean ini.
Ganjar mengatakan, normalisasi Sungai Cabean yang dilakukan bagian dari upaya mencegah banjir. Diharapkan banjir yang selama ini terjadi juga dapat berkurang secara signifikan.
"Ini bagian dari pencegahan, tapi ini saja tidak cukup. Bagian hulunya mesti ditata, jangan buang sampah, karena kalau curah hujan tinggi harus diantisipasi," ucapnya.
Alat berat digunakan dalam normalisasi Sungai Cabean ini. Di titik-titik kritis, para pekerja memasang turap untuk mengantisipasi longsoran dari tanggul sungai.
Novi Arifianto, pelaksana lapangan proyek mengatakan, normalisasi Sungai Cabean dilakukan sepanjang 11 km. Normalisasi dilakukan dengan pengerukan sungai hingga kedalaman tertentu.
Tanah hasil pengerukan kemudian dinaikkan menggunakan alat berat menjadi tanggul raksasa. Normalisasi dilakukan 11 km dari Bendung Jragung sampai wilayah Ploso di Kecamatan Guntur.
"Panjangnya ada 11 km sampai Guntur. Ada 20 titik rawan yang dipasang turap," ujar Novi.
sumber : KOMPAS.com